Monday, November 26, 2012

Cerita Pendek


Seiring berkembangnya teknologi yang terjadi pada era globalisasi sekarang ini. Dinilai pentingnya memberikan penerapan guna melestarikan, menjaga, dan memajukan kebudayaan bangsa di tingkat Internasional. Hal serupa juga disadari oleh kepala sekolah yayasan swasta sebuah sekolah dasar, hingga mendorong adanya usulan perubahan pada sistem kegiatan belajar mengajar yang rencananya akan diberlakukan pada tahun ajaran baru tahun depan. Beberapa bulan telah berlalu setelah usul tersebut dikirimkan kepihak Dinas Pendidikan Pusat, pada akhir tahun kamipun mendapat balasan yang berisi persetujuan Dinas Pendidikan Pusat guna mengganti sistem kegiatan belajar mengajar yang terdahulu sesuai apa yang pihak kami usulkan. Tak lama setelah ketetapan itu disetujui, pihak yayasan dan seluruh karyawan merapatkan struktur dan sistematis kegiatan belajar mengajar yang baru tersebut. Setelah semua persiapan telah dilakukan, tahun ajaran baru pun dimulai.
Pada tahun ajaran baru ini mulai diterapkannya sistem pengajaran, dimana murid-murid diwajibkan menggunakan produk dalam negeri, dikenalkannya kebudayaan bangsa, ditanamkannya sikap saling menghargai, tolong-menolong, toleransi, dan bertanggung jawab pada masing-masing murid. Dimana kegiatan belajar mengajar dibentuk semenarik dan sekondusif mungkin, sehingga diharapkan adanya konsentrasi dan perhatian murid-murid kepada materi pembelajaran dan mencegah agar murid-murid tidak merasa jenuh atau bosan terhadap kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah, menanamkan ketertarikan masing-masing murid guna melestarikan budaya bangsa, terjalinnya kerjasama yang dilandasi sikap saling menghargai dan toleransi antar masing-masing murid. Setelah penyelesaian administration dan proses pendaftaran, para orangtua wali murid dihimbau untuk berkumpul di aula guna diberi penjelasan oleh Ferry Nugroho, S.pd, M.pd selaku ketua yayasan dan kepala sekolah. Setelah beberapa menit berlalu, mulai nampak satu per satu orangtua wali keluar dari aula dengan membawa sepucuk kertas yang berisikan jadwal beberapa kegitan yang akan dilaksanakan putra-putinya, guna memperkenalkan murid baru dengan aturan yang berlaku selama di lingkungan sekolah, penempatan kelas untuk masing-masing murid baru,  serta kegiatan saling mengenal baik dengan sesama teman maupun dengan seluruh guru dan karyawan sekolah yang akan mendidik mereka selama enam tahun.
Keesokan paginya, para pekerja dan pesuruh dari yayasan sekolah dasar ini sudah disibukan dengan aktifitas pindah-memindahkan barang, pengecekan sound dan seluruh kelengakapan yang akan digunakan saat upacara pembukaan dan pengesahan kurikulum baru untuk tahun ajaran baru ini. Setengah jam sebelum upacara pembukaan dimulai semua guru dan karyawan datang untuk melakukan stimulasi terlebih dahulu, sepuluh menit menjelang upacara dimulai para guru dan karyawan yang turut dalam kegiatan upacara pembukaan tersebut menyempatkan untuk mandi, sehingga tampak segar dan lebih menyenangkan jika dipandang. Satu per satu murid baru mulai memasuki lapangan upacara yang telah disediakan, tak membutuhkan waktu lama guna memenuhi lapangan upacara dengan murid baru yang berasal dari berbagai kalangan baik kebudayaan, kepercayaan, suku, daerah asal serta sikap dan sifat yang berbeda antar masing-masing murid baru. Diantara suara anak-anak yang saling bersahut-sahutan, terdengar suara langkah kaki mendekati podium yang berada di depan para murid baru sehingga suasana menjadi sunyi dan terkondisikan. Setelah melewati panjangnya proses upacara yang disertai pembagian kelas untuk para murid baru, Kepala Sekolahpun menutup acara siang tersebut dan menghimbau para murid untuk memasuki kelas sesuai apa yang sudah diberitahukan.
Terlihat dua anak perempuan yang diikuti oleh satu anak laki-laki telah memasuki ruang kelas A, tak lama setelah itu anak laki-laki dengan wajah indo memasuki ruang kelas A yang diikuti oleh ibu Sukmawati, S.pd selaku wali kelas sekaligus guru pengajar PKN.
“hallo anak-anak!! apa kabar?”, sapa beliau sembari menuju meja guru.
“hallo juga buk!! Baik”, jawab serentak para murid.
“mungkin sudah ada yang tau siapa nama ibu?” Tanya beliau
“…………………………”, keadaan kelaspun menjadi sunyi
“ternyata belum ada yang tau. Baiklah.. nama saya ibu Sukmawati, S.pd kalian boleh memanggil saya ibu sukma, disini ibu mempunyai tanggung jawab sebagai wali kelas kalian, selain itu ibu juga menjadi guru pengajar PKN. Disini yang perlu ibu tekankan dan terapkan pada anak-anak yaitu sikap saling menghargai, tolong-menolong dalam hal positif tentunya, toleransi, serta kebersamaan dan kerukunan. Mengapa demikian? Sebab kalian disini tergabung dalam satu keluarga yaitu group A selama enam tahun kedepan. Jadi dimohon bantuan dari anak-anak ya.”, sahut beliau.
“iya buk”, jawab para murid.
“Sekarang ibu pengen mengenal kalian satu per satu, tolong dari bangku kanan paling belakang untuk memperkenalkan diri di depan kelas. Yang diikuti oleh bangku di sampingnya, dan terus begitu sampai semua selesai memperkenalkan diri”, seru beliau.
Setelah proses perkenalan selesai, ibu sukma menjelaskan aturan-aturan yang berlaku selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, anak-anakpun mencatatnya disebuah buku.
“sudah tutup buku dan kemasi barang-barang kalian sekarang,”, kata beliau.
“sudah bu”, jawab para murid, tak lama kemudian.
“baiklah sekarang ibu tinggal selama 5 menit. Setelah ibu kembali kalian harus sudah saling mengenal satu sama lain, mengerti”, perintah beliau.
“mengerti bu”, seru para murid.
Tak lama setelah itu bu Sukma meninggalkan ruangan, dan anak-anak mulai berkeliling untuk saling memperkenalkan diri. Berawal dari Jaya yang menuju ke meja tempat Nur duduk.
“hai nama kamu siapa?”, tanya Jaya.
“namaku Nur Islamiyah, kamu sendiri?”, jawab Nur.
“namaku Jaya Bramanto. Salam kenal”,seru Jaya sambil mengulurkan tangan.
“Salam kenal juga”, balas Nur sambil berjabatan dengan tangan Jaya.

nya  setelah itu bu sukma pun memilih calon wakil ketua kelas ya itu Jaya . Setelah jam pelajaran telah usai murid-murid pun dipersilahkan untuk berkemas-kemas dan bu sukma menyuruh Reyhan untuk    bersiap dan memimpin doa Reyhan pun menyiapkan murid-murid dan memimpin untuk berdoa dan bel pulang pun terdengar murid-murid langsung bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing. Hari ke dua ibu guru datang dengan membawa sebuah kotak kayu yang berukuran cukup besar yang di letakan di depan kelas setelah itu  bu guru bertanya kepada murid-murid apakah sudah di siapkan dan dipimpin berdoa murid-murid pun menjawab sudah bu setelah itu bu guru menyuruh murid-murid maju untuk membuka kotak setalah murid-murid membuka kotak itu ternyata isi nya alat musik yang berupa tumpukan bambu yang menghasilkan bunyi jika digoyang tak lama kemudian terdengar suara bu guru yang memerintah kan  kami untuk mengambil angklung tersebut satu persatu dan segera kembali ke tempat duduk masing-masing. Bu guru memberikan waktu pada kami untuk mengamati, mencari tahu, dan mengidentifikasi alat musik tersebut kemudian bu guru member tahu bahwa yang alat musik itu bernama angklung kami pun  diajar kan cara memainkan angklung yang baik dan benar lalu kami pun di suruh memperaktik kan cara bermain angkulng yang baik dan benar setelah selesai bu guru pun pergi sekitar 10 menit tan lalu setelah bu guru kembali kemudian murid-murid di suruh mengikuti bu guru murid-murid pun bertanya kita ini mau kemana bu. bu guru pun menjawab rahasia lalu pertanyaan murid-murid pun terjawab ternyata kita di bawah ke ruangan yang banyak alat musik dan baju tari asli kebudayaan Indonesia dan kami pun diajar kan cara menari kebudayaan Indonesia dengan baik dan benar setelah itu kami disuruh memperaktikan cara menari yang baik dan benar lalu murid-murid pun dengan penuh keceriaan meskipun cara menari nya tidak seutuh nya benar bu guru pun membalas dengan senyuman. 

No comments: