Seiring
berkembangnya teknologi yang terjadi pada era globalisasi sekarang ini. Dinilai
pentingnya memberikan penerapan guna melestarikan, menjaga, dan memajukan
kebudayaan bangsa di tingkat Internasional. Hal serupa juga disadari oleh
kepala sekolah yayasan swasta sebuah sekolah dasar, hingga mendorong adanya
usulan perubahan pada sistem kegiatan belajar mengajar yang rencananya akan
diberlakukan pada tahun ajaran baru tahun depan. Beberapa bulan telah berlalu setelah
usul tersebut dikirimkan kepihak Dinas Pendidikan Pusat, pada akhir tahun kamipun
mendapat balasan yang berisi persetujuan Dinas Pendidikan Pusat guna mengganti
sistem kegiatan belajar mengajar yang terdahulu sesuai apa yang pihak kami
usulkan. Tak lama setelah ketetapan itu disetujui, pihak yayasan dan seluruh
karyawan merapatkan struktur dan sistematis kegiatan belajar mengajar yang baru
tersebut. Setelah semua persiapan telah dilakukan, tahun ajaran baru pun
dimulai.
Pada
tahun ajaran baru ini mulai diterapkannya sistem pengajaran, dimana murid-murid
diwajibkan menggunakan produk dalam negeri, dikenalkannya kebudayaan bangsa,
ditanamkannya sikap saling menghargai, tolong-menolong, toleransi, dan
bertanggung jawab pada masing-masing murid. Dimana kegiatan belajar mengajar
dibentuk semenarik dan sekondusif mungkin, sehingga diharapkan adanya
konsentrasi dan perhatian murid-murid kepada materi pembelajaran dan mencegah
agar murid-murid tidak merasa jenuh atau bosan terhadap kegiatan belajar mengajar
di lingkungan sekolah, menanamkan ketertarikan masing-masing murid guna
melestarikan budaya bangsa, terjalinnya kerjasama yang dilandasi sikap saling
menghargai dan toleransi antar masing-masing murid. Setelah penyelesaian administration dan proses pendaftaran,
para orangtua wali murid dihimbau untuk berkumpul di aula guna diberi
penjelasan oleh Ferry Nugroho, S.pd, M.pd selaku ketua yayasan dan kepala
sekolah. Setelah beberapa menit berlalu, mulai nampak satu per satu orangtua
wali keluar dari aula dengan membawa sepucuk kertas yang berisikan jadwal
beberapa kegitan yang akan dilaksanakan putra-putinya, guna memperkenalkan
murid baru dengan aturan yang berlaku selama di lingkungan sekolah, penempatan
kelas untuk masing-masing murid baru, serta kegiatan saling mengenal baik dengan
sesama teman maupun dengan seluruh guru dan karyawan sekolah yang akan mendidik
mereka selama enam tahun.
Keesokan
paginya, para pekerja dan pesuruh dari yayasan sekolah dasar ini sudah disibukan
dengan aktifitas pindah-memindahkan barang, pengecekan sound dan seluruh
kelengakapan yang akan digunakan saat upacara pembukaan dan pengesahan
kurikulum baru untuk tahun ajaran baru ini. Setengah jam sebelum upacara
pembukaan dimulai semua guru dan karyawan datang untuk melakukan stimulasi
terlebih dahulu, sepuluh menit menjelang upacara dimulai para guru dan karyawan
yang turut dalam kegiatan upacara pembukaan tersebut menyempatkan untuk mandi,
sehingga tampak segar dan lebih menyenangkan jika dipandang. Satu per satu
murid baru mulai memasuki lapangan upacara yang telah disediakan, tak
membutuhkan waktu lama guna memenuhi lapangan upacara dengan murid baru yang
berasal dari berbagai kalangan baik kebudayaan, kepercayaan, suku, daerah asal
serta sikap dan sifat yang berbeda antar masing-masing murid baru. Diantara
suara anak-anak yang saling bersahut-sahutan, terdengar suara langkah kaki
mendekati podium yang berada di depan para murid baru sehingga suasana menjadi
sunyi dan terkondisikan. Setelah melewati panjangnya proses upacara yang
disertai pembagian kelas untuk para murid baru, Kepala Sekolahpun menutup acara
siang tersebut dan menghimbau para murid untuk memasuki kelas sesuai apa yang
sudah diberitahukan.
Terlihat
dua anak perempuan yang diikuti oleh satu anak laki-laki telah memasuki ruang
kelas A, tak lama setelah itu anak laki-laki dengan wajah indo memasuki ruang
kelas A yang diikuti oleh ibu Sukmawati, S.pd selaku wali kelas sekaligus guru pengajar
PKN.
“hallo
anak-anak!! apa kabar?”, sapa beliau sembari menuju meja guru.
“hallo
juga buk!! Baik”, jawab serentak para murid.
“mungkin
sudah ada yang tau siapa nama ibu?” Tanya beliau
“…………………………”,
keadaan kelaspun menjadi sunyi
“ternyata
belum ada yang tau. Baiklah.. nama saya ibu Sukmawati, S.pd kalian boleh
memanggil saya ibu sukma, disini ibu mempunyai tanggung jawab sebagai wali
kelas kalian, selain itu ibu juga menjadi guru pengajar PKN. Disini yang perlu
ibu tekankan dan terapkan pada anak-anak yaitu sikap saling menghargai,
tolong-menolong dalam hal positif tentunya, toleransi, serta kebersamaan dan
kerukunan. Mengapa demikian? Sebab kalian disini tergabung dalam satu keluarga
yaitu group A selama enam tahun kedepan. Jadi dimohon bantuan dari anak-anak
ya.”, sahut beliau.
“iya
buk”, jawab para murid.
“Sekarang
ibu pengen mengenal kalian satu per satu, tolong dari bangku kanan paling
belakang untuk memperkenalkan diri di depan kelas. Yang diikuti oleh bangku di
sampingnya, dan terus begitu sampai semua selesai memperkenalkan diri”, seru
beliau.
Setelah
proses perkenalan selesai, ibu sukma menjelaskan aturan-aturan yang berlaku
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, anak-anakpun mencatatnya disebuah
buku.
“sudah tutup buku dan kemasi
barang-barang kalian sekarang,”, kata beliau.
“sudah bu”, jawab para murid, tak lama
kemudian.
“baiklah
sekarang ibu tinggal selama 5 menit. Setelah ibu kembali kalian harus sudah saling
mengenal satu sama lain, mengerti”, perintah beliau.
“mengerti
bu”, seru para murid.
Tak
lama setelah itu bu Sukma meninggalkan ruangan, dan anak-anak mulai berkeliling
untuk saling memperkenalkan diri. Berawal dari Jaya yang menuju ke meja tempat
Nur duduk.
“hai
nama kamu siapa?”, tanya Jaya.
“namaku
Nur Islamiyah, kamu sendiri?”, jawab Nur.
“namaku
Jaya Bramanto. Salam kenal”,seru Jaya sambil mengulurkan tangan.
“Salam
kenal juga”, balas Nur sambil berjabatan dengan tangan Jaya.
nya setelah itu bu sukma pun memilih calon wakil
ketua kelas ya itu Jaya . Setelah jam pelajaran telah usai murid-murid pun
dipersilahkan untuk berkemas-kemas dan bu sukma menyuruh Reyhan untuk bersiap dan memimpin doa Reyhan pun
menyiapkan murid-murid dan memimpin untuk berdoa dan bel pulang pun terdengar
murid-murid langsung bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing. Hari ke dua
ibu guru datang dengan membawa sebuah kotak kayu yang berukuran cukup besar
yang di letakan di depan kelas setelah itu
bu guru bertanya kepada murid-murid apakah sudah di siapkan dan dipimpin
berdoa murid-murid pun menjawab sudah bu setelah itu bu guru menyuruh murid-murid
maju untuk membuka kotak setalah murid-murid membuka kotak itu ternyata isi nya
alat musik yang berupa tumpukan bambu yang menghasilkan bunyi jika digoyang tak
lama kemudian terdengar suara bu guru yang memerintah kan kami untuk mengambil angklung tersebut satu
persatu dan segera kembali ke tempat duduk masing-masing. Bu guru memberikan
waktu pada kami untuk mengamati, mencari tahu, dan mengidentifikasi alat musik tersebut
kemudian bu guru member tahu bahwa yang alat musik itu bernama angklung kami
pun diajar kan cara memainkan angklung
yang baik dan benar lalu kami pun di suruh memperaktik kan cara bermain
angkulng yang baik dan benar setelah selesai bu guru pun pergi sekitar 10 menit
tan lalu setelah bu guru kembali kemudian murid-murid di suruh mengikuti bu
guru murid-murid pun bertanya kita ini mau kemana bu. bu guru pun menjawab
rahasia lalu pertanyaan murid-murid pun terjawab ternyata kita di bawah ke
ruangan yang banyak alat musik dan baju tari asli kebudayaan Indonesia dan kami
pun diajar kan cara menari kebudayaan Indonesia dengan baik dan benar setelah
itu kami disuruh memperaktikan cara menari yang baik dan benar lalu murid-murid
pun dengan penuh keceriaan meskipun cara menari nya tidak seutuh nya benar bu
guru pun membalas dengan senyuman.
No comments:
Post a Comment