Tuesday, September 25, 2012

Kematian Akibat Campak di Jawa Timur


Bab I
Pendahuluan

Latar Belakang
        Campak atau lebih dikenal dengan nama gabag sering disebut Wabah Antoninus atau dikenal sebagai wabah galen yg terjadi pada kisaran 165-180 adalah pandemi kuno, baik dari cacar atau campak, dibawa ke Kekaisaran Romawi oleh pasukan yang kembali dari peperangan di Timur. Nama Antoninus, diberikan pada wabah ini, setelah kaisar terjangkit dan meninggal karena wabah ini. Penyakit ini kembali melanda sembilan tahun kemudian, menurut sejarawan Romawi Cassius Dio, dan menyebabkan kematian hingga 2.000 orang di Roma. Jumlah kematian telah diperkirakan mencapai lima juta orang. Sumber Kuno setuju bahwa epidemi muncul selama pengepungan Romawi atas Seleukia di musim dingin tahun 165-166.
Perumusan Masalah1.      Apa penyebab Campak? Bagaimana dampaknya terhadap tubuh?
2.      Apakah gejalanya? Berapa rentan penyebarannya? Bagaimana cara penularannya? Bagaimana cara pencegahan dan penanganannya?
3.      Berapakah persentase penderita campak yang dialami penduduk jatim pada lima tahun terakhir? Dan Sejauh mana Pemerintah ikut berperan mencegah dan menangani kasus campak?
Maksud dan Tujuan     Maksud kami merumuskan masalah seperti yang tertera diatas adalah untuk mengetahui sebesar apasih bahaya campak, berapa banyak orang sih yang menderita campak pada 5 tahun terakhir dan sejauh apa tindakan pemerintah menanggapi penyakit campak sendiri.
     Dengan Tujuan mengetahui bahaya dari campak, cara pencegahan, penanganannya, serta cara penularannya dan mengkritisasi sejauh mana kinerja pemerintah dalam penangannan campak.

Bab II
Pembahasan

Sekilas tentang Campak
            Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus mobili (myxovirus viridae). Penyakit ini pada umumnya menyerang anak-anak dan remaja dengan kisaran usia <5th hingga >20th. Dan sangat rentan terjadi pada anak-anak, hal tersebut disebabkan oleh sistem imunitas yang ada didalam tubuh anak belum terbangun secara sempurna.
            Biyasanya anak yang telah terinfeksi virus ini akan kebal dengan virus yang sama seumur hidupnya, sehingga tidak akan terinfeksi virus ini untuk kedua kalinya. Penyakit ini adalah penyakit yang sangat menular dan potensial menimbulkan wabah. Informasi mengenai gejala-gejala penyakit pada tubuh anak tersebut sangat penting untuk diketahui orang tua, hal tersebut agar tidak terjadi kesalahan ataupun keterlambatan dalam mengenali jenis penyakit anak yang ditimbulkan oleh infeksi virus. Adapun..
Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus myxovirus viridae, antara lain:
1.    Demam
2.    Timbul bercak kemerahan
3.    Batuk- Pilek
4.    Lalu timbul ruam diseluruh tubuh

Cara Penularan penyakit campak sendiri, biyasanya melalui Bersin/ Batuk
Dampak yang ditimbulkan:
            Dapat meninggal dunia jika terdapat komplikasi dan telatnya penanganan dokter atau salahnya diagnose dan pemberian obat.
Penyebaran virus myxovirus pada tubuh dibagi 3 fase, antara lain:
-            Fase inkubasi
berlangsung sekitar 10-12 hari. Pada fase ini, anak sudah mulai terkena infeksi tapi pada dirinya belum tampak gejala apa pun.
-            Fase Prodormal
barulah timbul gejala yang mirip penyakit flu, seperti batuk, pilek, dan demam. Mata tampak kemerah-merahan dan berair. Bila melihat sesuatu, mata akan silau (photo phobia). Di sebelah dalam mulutmuncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3-4 hari. Terkadang anak juga mengalami diare. Satu-dua hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik, berkisar 38-40,5 derajat Celcius.
-            Fase Penyembuhan
ditandai dengan keluarnya bercak merah seiring dengan demam tinggi yang terjadi. Namun, bercak tak langsung muncul di seluruh tubuh, melainkan bertahap dan merambat.
           Bermula dari belakang kuping, leher, dada, muka, tangan dan kaki. Warnanya pun khas; merah dengan ukuran yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Bercak-bercak merah ini dalam bahasa kedokterannya disebut makulopapuler. Biasanya bercak memenuhi seluruh tubuh dalam waktu sekitar satu minggu. Namun, ini pun tergantung padadaya tahan tubuh masing-masing anak. Bila daya tahan tubuhnya baik maka bercak merahnya tak terlalu menyebar dan tak terlalu penuh.
           Umumnya jika bercak merahnya sudah keluar, demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah pun makin lama menjadi kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi), lalu rontok atau sembuh dengan sendirinya. Periode ini merupakan masa penyembuhan yang butuh waktu sampai 2 minggu.
Pengobatan
            Pengobatan campak dilakukan dengan mengobati gejala yang timbul. Demam yang terjadi akan ditangani dengan obat penurun demam. Jika anak mengalami diare maka diberi obat untuk mengatasi diarenya. Batuk akan diatasi dengan mengobati batuknya. Dokter pun akan menyiapkan obat antikejang bila anak punya bakat kejang. Intinya, segala gejala yang muncul harus diobati karena jika tidak, maka campak bisa berbahaya.
Penanganan yang Benar
1.    Bila campaknya ringan, anak cukup dirawat di rumah. Kalau campaknya berat atau sampai terjadi komplikasi maka harus dirawat di rumah sakit.
2.   Anak campak perlu dirawat di tempat tersendiri agar tidak menularkan penyakitnya kepada yang lain. Apalagi bila ada bayi di rumah yang belum mendapat imunisasi campak.
3.   Beri penderita asupan makanan bergizi seimbang dan cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Makanannya harus mudah dicerna, karena anak campak rentan terjangkit infeksi lain, seperti radang tenggorokan, flu, atau lainnya. Masa rentan ini masih berlangsung sebulan setelah sembuh karena daya tahan tubuh penderita yang masih lemah.
4.    Lakukan pengobatan yang tepat dengan berkonsultasi pada dokter.
5.    Jaga kebersihan tubuh anak dengan tetap memandikannya.
6.    Anak perlu beristirahat yang cukup.

Pencegahan:
1.    Makan- makanan yg bergizi
2.    Istirahat yang cukup
3.    Jaga Daya Tahan tubuh
4.    Berikan imunisasi campak di usia 15 bulan
5.    Yang terpenting jaga jarak, selalu gunakan masker dan hindari kontak langsung dengan orang penderita campak

Sejauh mana upaya pemerintah jawa timur menangani kasus tesebut?
            Setahu saya sampai saat ini pemerintah khususnya Pemprov. Jawa Timur sudah mengadakan kegiatan seperti “penyuluhan bahaya campak serta bagaimana gejala dan cara penanganan pertama pada campak”, “Pelayanan cakupan gizi anak balita, pra sekolah dan remaja”, “diturunkannya tenaga medis ke posyandu, puskesdes, ataupun puskesmas yang ada di prov. Jatim” dan “Memberikan Imunisasi ID3I”.
            Namun Jika ditanya mengapa kasus penderita campak masih tinggi khususnya di Provinsi Jawa Timur? Jawabannya Relative. Sebab ada faktor lain, seperti:
-          Lemahnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya imunisasi khususnya PD3I
-            Kurangnya perhatian masyarakat terhadap kegiatan yg diadakan pemerintah seperti penyuluhan campak dan imunisasi PD3I.

No comments: