Pernapasan Paru-paru
(Pernapasan Pulmoner) Merupakan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang
terjadi pada paru-paru. Pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna,
oksigen diambil melalui mulut dan hidung pada waktu bernapas dimana oksigen
masuk melalui trakea sampai ke alveoli berhubungan dengan darah dalam kapiler
pulmonary, alveoli memisahkan aksigen dari darah, O2 menembus membrane, diambil
oleh sel darah merah di bawa ke jantung dipompakan keseluruh tubuh.
Gerakan bernapas bergantung pada
gerakan diafragma dan otot dinding dada diantara rusuk-rusuk itu. Bila mengerut
otot dinding itu membesarkan rongga dada dan menyebabkan tekanan udara
berkurang. Ini membuat paru-paru mengembang dan mengisap udara; ketika otot itu
kendur, dada mengempis dan udara mengembus keluar.
Fungsi utama pernapasan adalah untuk
memperoleh O2 agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeliminasi CO2
yang dihasilkan oleh sel. Respirasi ada dua, yaitu :
1.
Respirasi
internal atau seluler, mengacu kepada proses metabolisme intrasel yang
berlangsung di dalam mitokondria, yang menggunakan O2 dan mengahsilkan CO2
selama penyerapan energi dari molekul nutrient.
2. Respirasi
eksternal, mangacu kepada keseluruhan rangkaian kejadian yang terlihat dalam
pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh. O2 masuk ke
dalam sel melalui 3 tahap :
a.
Ventilasi
paru
O2 atm → alveoli
CO2 alveoli → atm.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi:
- Tekanan O2 atm
- Jalan napas
- Complience dan recoil
- Pusat napas
b.
Difusi
gas
O2 alveoli → kapiler paru
CO2 kapiler paru → alveoli
Faktor-faktor yang
mempengaruhi:
- Luas permukaan paru
- Tebal membran respirasi
- Jumlah eritrosit/kadar Hb
- Jumlah kapiler paru yang aktif
- Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas
- Waktu difusi
- Afinitas gas
c.
Transportasi
gas
O2 kapiler paru → sel
CO2 sel → kapiler paru
Transport O2:
-
Berikatan dengan Hb (97%) membentuk Oxyhemoglobin
-
Larut dalam plasma (3%)
Transport CO2:
-
Berikatan dengan Hb (30%) membentuk Carbaminohemoglobin
-
Larut dalam plasma
-
Berikatan dengan H2O sebagai HCO3 (65%)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
- Cardiac Output
- Kondisi pembuluh darah
- Exercise
- Eritrosit
Empat
proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner :
-
Ventilasi
vulmoner, gerakan pernapasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara
luar.
-
Arus
darah melalui paru-paru, darah mengandung O2 masuk ke seluruh tubuh, CO2 dari
seluruh tubuh masuk ke paru-paru.
-
Distribusi
arus udara dan arus darah sedemikian rupa dengan jumlah yang tepat yang bisa
dicapai untuk semua bagia.
-
Difusi
gas yang menembus membrane alveoli berdifusi daripada O2.
Proses pertukaran O2 dan CO2,
konsentrasi dalam darah mempengaruhi dan merangsang pusat pernapasan terdapat
dalam otak untuk memperbesar kecepatan dalam pernapasan sehingga terjadi
pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 lebih banyak.
Pernapasan
Jaringan (Pernapasan Interna) Darah merah (hemoglobin) yang banyak mengandung
oksigen dari seluruh tubuh masuk ke dalam jaringan akhirnya mencapai kapiler,
darah mengeluarkan O2 ke dalam jaringan, mengambil CO2 untuk dibawa ke
paru-paru dan di paru-paru terjadi pernapasan eksterna.
Daya Muat Paru-paru.
Besarnya daya muat udara dalam paru-paru 4500 ml–5000 ml (4,5-5 liter). Udara yang
diproses dalam paru-paru (ekspirasi dan inspirasi) hanya 10%, + 500 ml disebut
juga udara pasang surut (tidal air) yaitu yang dihirup pernapasan biasa.
Pengendalian
Pernapasan (Kontrol Neurokimia)
1.
Pengendalian oleh saraf
Pusat otomatik dalam medulla
oblongata mengeluarkan impuls eferen ke blok pernapasan, melalui radik saraf
servikalis diantarkan kediafragma oleh saraf premikus.
2.
Pengendalian secara kimia
Pengendalian dan pengaturan secara
kimia meliputi frekuensi kecepatan dan dalamnya gerakan pernapasan, pusat
pernapasan dalam sumsum sangat peka, sehingga kadar alkali harus tetap
dipertahankan, karbondioksida adalah produksi asam dari metabolisme dan bahan
kimia yang asam ini merangsang pusat pernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf
yang bekerja atas otot pernapasan.
Kecepatan
pernapasan pada wanita lebih tinggi dari pada pria.
Kebutuhan tubuh terhadap O2 (4 menit saja tidak terdapat O2, maka akan
mengakibatkan kerusakan pada otak yang tidak dapat diperbaiki dan bisa menimbulkan
kematian. Bila O2 tidak mencukupi maka darah merahnya hilang berganti
kebiru-biruan misaknya yang terjadi pada bibir, telinga, lengan dan kaki
disebut sianosis.
Mekanika
Pernapasan :
- Udara cenderung bergerak dari daerah bertekanan tinggi kedaerah bertekanan rendah yaitu menuruni gerakan tekanan.
- Tekanan atmosfer (barometric)
tekanan yang ditimbulkan oleh berat udara diatmosfer terhadap benda-benda dipermukaan bumi.
- Tekanan intra-alveolus (tekanan intrapulmonalis)
tekanan di dalam alveolus.
- Tekanan intrpleura (tekanan intratoniks)
tekanan ini di dalam kantong pleura dan tekanan yang terjadi di luar paru di dalam rongga toraks.
Reflex
Batuk
Bronkus dan trakea sedemikian sensitifnya terhadap sentuhan halus, sehingga
benda asing dalam jumlah berapapun atau penyebab iritasi lainnya akan
menimbulkan refleks batuk. Disana suatu rangkaian peristiwa otomatis digerakkan
oleh lintasan neuronal medulla, menyebabkan efek sebagai berikut :
Kira-kira 2,5 liter udara
diinspirasi Epiglotis menutup dan pita suara menutup erat-erat untuk menjerat
udara dalam paru. Otot-otot perut berkontraksi dengan kuat mendorong diafragma,
sedangkan otot ekspirasi lainnya, seperti interkonstalis internus, juga
berkontraksi dengan kuat mendorong diafragma.
Pita suara dengan epiglottis
sekonyong-konyong terbuka lebar, sehingga udara bertekanan tinggi dalam paru
meledak keluar. Kadang-kadang dikeluarkan dengan kecepatan 75-100 m. Udara yang
mengalir cepat tersebut biasanya membawa pula benda asing apapun yang terdapat
dalam bronkus dan trakea.
Refleks
Bersin
Rangsangan yang menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung,
impuls aferen berjalan dalam nervus kelima menuju medulla, dimana refleks
dicetuskan.
Fungsi
Pernapasan Hidung
Bila
udara mengalir melalui hidung, ada 3 yang tertentu dikerjakan oleh rongga
hidung. (F) pelembab udara :
Udara dihangatkan oleh permukaan kontan dengan septum yang lurus, dengan total
area kira-kira 160 Cm2. Udara dilembabkan sampai hamper lembab sempurna sebelum
udara meninggalkan hidung. Udara disaring.
Ukuran partikel yang terjerat dalam saluran pernapasan berukuran kira-kira
antara 1-5 mikrometer, mungkin dikeluarkan dalam bronkiolur kecil sebagai
akibat presipitasi gaya berat.
Sistem
pernapasan melakukan fungsi nonrespirasi lain berikut ini :
- Menyediakan jalan untuk mengeluarkan air dan panas.
- Meningkatkan aliran balik vena.
- Berperan dalam memelihara keseimbangan asam basa normal dengan mengubah jumlah CO2 penghasil asam (H+) untuk dikeluarkan. Memungkinkan ketika berbicara, menyaingi dan vikalisasi lain. Mempertahankan tubuh dari infasi bahan asing. Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan, atau menginaktifkan berbagai bahan yang melewati sirkulasi paru. Hidung bagian pernapasan, berfungsi sebagai organ pembau.
-
Peredaran
darah paru-paru
Paru-paru mempunyai 2 sumber suplai
darah, dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis. Sirkulasi bronkial
menyediakan darah teroksigenasi dari sirkulasi sistemik dan berfungsi memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan paru-paru. Arteri bronkialis berasal dari aorta
torakalis dan berjalan sepanjang dinding posterior bronkus. Vena bronkialis
yang besar mengalirkan darahnya ke dalam sistem azigos, yang kemudian bermuara
pada vena kava superior dan mengembalikan darah ke atrium kanan. Vena
bronkialis yang lebih kecil akan mengalirkan darah vena pulmonalis.Karena
sirkulasi bronkial tidak berperanan pada pertukaran gas, darah yang tidak
teroksigenasi mengalami pirau sekitar 2% sampai 3% curah jantung.
Arteri
pulmonalis yang berasal dari ventriel kanan mengalrkan darah vena campuran ke
paru-paru dimana darah tersebut mengambil bagian dalam pertukaran gas. Jalinan
kapiler paru-paru yang halus mengitari dan menutupi alveolus, merupakan kontak
erat yang diperlukan untuk proses pertukaran gas antara alveolus dan darah.
Darah yang teroksigenasi kemudian dikembalikan melalui vena pulmonalis ke
ventrikel kiri yang selanjutnya membagikannya kepada sel-sel melalui sirkulasi
sistemik.
No comments:
Post a Comment